Minggu, 06 Juli 2014


A. PENGERTIAN HUMAN RELATION
Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Ada juga orang yang menerjemahkannya menjadi “hubungan manusia” dan “hubungan antarmanusia”, yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia. Hanya saja, di sini sifat hubungan tidak seperti orang berkomunikasi biasa, bukan hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain, tetapi hubungan antara orang-orang yang berkomunikasi itu mengandung unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.

Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (1997), Human Relation adalah keseluruhan hubungan baik yang formal maupun informal yang perlu diciptakan dan dibina dalam suatu organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta suatu team work yang harmonis dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Human relation adalah hubungan yang bersifat intern, sedangkan hubungan yang bersifat ekstern disebut “public relation”. Human relation merupakan inti daripada kepemimpinan.


B. FUNGSI  HUMAN RELATION DALAM KEPEMIMPINAN
“Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.” Demikian kata R.F. Maier dalam bukunya, Principle of Human Relation.
Dalam derajat intensitas yang tinggi, hubungan manusiawi dilakukan untuk menyembuhkan orang yang menderita frustasi. Frustasi timbul pada diri seseorang akibat suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan olehnya. Apabila frustasi itu diderita oleh karyawan, apalagi jika jumlahnya banyak ini akan mengganggu jalannya organisasi akan menjadi rintangan bagi tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Tidaklah bijaksana jika seorang pemimpin menangani pegawai yang frustasi dengan tindakan kekerasan. Di sinilah pentingnya peranan hubungan manusiawi. Dia harus membawa penderita dari problem situation kepada problem solving behaviour.
Dalam menerapkan human relation, seorang pemimpin harus memperhatikan beberapa prinsip agar 

Rabu, 23 April 2014

TUGAS
ETIKA DAN FILSAFAT  KEPEMIMPINAN
                                     Nama: Abdur rajab a koli
                                     Nim:2013210001
       Program study :ilmu Administrasi negara
        Fakultas: Imu sosial dan politik


         I.            Pada dasarnya manusia itu (termasuk diri kita sendiri) setiap saat selalu dihadapkan pada masalah, dan untuk memecahkan masalahnya manusia menggabungkan dirinya pada organisasi atau kelompok, yang akhirnya terangkatlah seorang pemimpin (Leader) baik formal maupun non formal, tidak sedikit yang gagal dan juga banyak yang berhasil dalam memberikan pelayanan pada anggota atau masyarakat, namun secara umum  kurang atau tidak efektif atau sebut kurang kontributif pada pembangunan, mengapa ini terjadi? Tanggapan saya atas isu diatas sangat setuju, kita sebagai mahasiswa terutama jurusan Ilmu adm.negara dituntut untuk mamapu memimpin organisasi atau kelompok itu sendiri. Kita sebagai mahasiswa dicetak sebagai leader, dimana kita harus bias memimpin anggota kita dengan baik dan  benar. Jika terjadi permasalahan dalam pembangunan atau terjadi salah pemnambilan keputusan , organisasi tersebut maka jika saya sebagai seorang pemimpin saya akan terjun langsung kedalam permasalahan itu. Dan saya akan memulai nya dengan suasana yang lebih baik lagi, secara harmonis, efektif dan efisien ( professional ) sehingga dapat maksimal dan terbentuk suatu masyarakat yang madani.